Januari 2011….
Gue
dilahirkan bukan untuk mencintai, melainkan untuk dicintai. Sering kali
wanita-wanita cantik meneteskan ari mata jika berkenalan dengan Rancit.
Sapaan keren yang sudah lama melekat. Bukan karena kriminal, melainkan
gaya blagu yang sering gue perlihatkan. Ketampanan yang tak bersahat,
membuat anggapan jomblo itu sering terdengar di telinga. Mereka tidak
mengetahui, jika Rancit adalah sosok Play boy cap jengkol. Husttttttt!!!
Penyakit lama gue kambuh nih..!! Sebenarnya nggak masalah, emang gue
play boy. Entah kenapa, akhir-akhir ini gue jadi songong, terlalu
berlebihan menilai diri sendiri.
Ganteng..!!
entah kapan anggapan itu muncul, dari zaman ingusan sampai pokeran, gue
nggak pernah dibilang ganteng. Kulit yang sejenis dengan Amon, orang
Mesir yang berkulit biru. Kok jadi nggak nyambung yaaa? Bukan biru, tapi
hitam pekat. Warna itulah yang menjadi bahan ejekan. Semporong, manusia
inilah yang menjadi dalang. Dia merupakan salah seorang sahabat tergila
yang gue miliki. Kalau gue bisa tawar-menawar sebelum dilahirkan,
mungkin gue nggak mau dilahirkan di sekitar komplek D’Jadoel’s tersebut.
Yaaa..!! Alasannya seperti itu, penghuninya seperti Semporong semua.
Nggak ada yang pinter.
Tiap
malam kerjaannya Cuma nongkrong, mabuk, dan judi. Stttt!!! Kok gue
malah ngomongin kebiasaan mereka? Achhhh.. biarin dech, yang penting gue
udah ngomong yang sejujurnya. Untung gue bisa menjauh dari gerombolan
D’Jadoel’s itu, kalau nggak gue udah jadi manusia angker seperti mereka.
Bukan wajahnya aja yang angker, minuman pun bermerek angker. Mereka
sebenarnya anak baik-baik, tapi sudah dirusak oleh Semporong. Pemuda
pengangguran yang setiap hari mangkal di pos ronda depan gang.
Dari
awal gue pindah ke komplek itu, hawa kejahatan sudah tercium dari jarak
0 Km. Firasat yang udah lama nggak aktif, pada saat itu mulai
sensitif mengatakan hal itu..!! hayalan tingkat dunia. Pindah..? dari
awal melihat dunia, gue udah tinggal di komplek D’ Jadoels’s tersebut.
Sangat kreatif, namanya begitu klasik ketika mulut menyapanya.
Kwkwkwkwkwkwkw!!!!
Ketawa yang biasa gue kirim lewat sms, Cuma dua huruf sihh!! Tapi cukup
mengejudkan jika wanita yang menerima. Bisa-bisa mereka jatuh pingsan,
Hahaha!! Hahaha!! Tak sekejam tawa sebenarnya, Kwkwkwkwkwkw.. itu lebih
gila menurut gue.
Kenapa yaa? Akhir-akhir ini banyak plesetan yang pake huruf? Apa sekarang lagi musim alay yaa? Berarti di Indonesia nambah satu musim lagi, musim hujan, panas dan alay.
Hmm..!!
Hmm..!! apa gue aja yang ngerasain hal seperti itu? Stop dulu aja dech,
kalau dipikir lama-lama, gue bisa jadi penghuni RSJ. Kasihan Emak ma
Babe, udah susah-susah merawat gue sampai ganteng begini. Masak gue jadi
gila!! Sayang banget kan…?
Emang
pemikiran itu mencerminkan kecerdasan, terbukti ketika gue menyimak
ide-ide dari Semporong. Dari satu sampai 10, nggak ada yang berbobot
satu pun. Semuanya hanya bersifat halusinasi. Masak iya nyamuk dibilang
punya gigi..!! aku semakin ilfil jika melihat Semporong. Nyebut namanya
aja, gue malas banget. Gue memang dekat sama Semporong, tapi itu dulu
sebelum gue sujud. Setidaknya pengalaman itu menjadi tongkat bagi gue
menata masa depan yang lebih indah. Menjauh dari Semporong, itulah yang
harus gue lakukan. Pengaruh negative banyak banget yang gue dapat dari
dia. Orang-orang menganggap Semporong ketua pemuda, makanya dia menjadi
sok-sok an gitu. Kayak Bapaknya yang punya komplek, setiap yang lewat
harus lapor. Husttt!!! Preman kampungan, okelah kalau dia merasa jagoan.
Tapi nggak kayak gitu juga perlakuannya. Masak ngajak anak-anak komplek
yang lain buat ikut-ikutan melakukan kejahatan.
0 komentar:
Posting Komentar