Kegelisahan jiwa kian merana dalam asa,
Debar rasa seakan semakin berdetak layaknya
sebuah bom waktu yang siap meledak ,
angan ini selalu hadir bak sebuah ilalang yang tertiup angin kesana kemari
hanya karena ku terpaku kepada dirimu …
Melihatmu membuatku bersemangat menjalani kehidupan ini,
Sehingga ku sangat menginginkan kamu tuk bisa
Ada di sampingku….
Hemmmmm…
Kini kenyataan menghancurkan semuanya,
Kamu sama sekali tak pernah menghiraukan bahkan menganggap aq ada…
Semua perhatian dan ketulusanku bagaikan sebuah permainan dalam hidupmu,
Kamu tak pernah menghargai apa yang aq rasa terhadap kamu..
Taukah kamu, betapa sakitnya diriku yang selalu membanggakanmu???
Namun ke s’lalu mencoba tegar dan melapangkan dada,
Ku coba tetap memelihara rasa cinta yang tertanam di hatiku untukmu,
Karena aku percaya …
Suatu saat nanti dirimu kan menyadari dan merasakan betapa besarnya cintaku bagimu,
Betapa tulusnya pengorbanan yag kuberi walau hati ini sekalipun yang terluka,
Dan betapa setianya aku yang s’lalu setia menunggu kamu untuk mencintai aq..
Aq
pecaya disaat itulah kamu kan datang menghampiri aq dengan semua rasa
tulus hatimu dan memelukku dalam hangat indah cinta dan kebersamaan
hidup sampai akhirnya kau menyadari bahwa hanya aku lah yang kau cari
selama ini…
Lisda's Blog
Minggu, 07 April 2013
Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Pernahkah
kamu berharap pada seorang mahluk,
Kamu berharap kebaikannya,
Kamu berharap kehadirannya,
Kamu berharap perhatiannya,
Bahkan kamu berharap kasih sayangnya,
Tapi..
Seringkah engkau dikecewakannya?
Seringkah engkau menangis karenanya?
Seringkah engkau merasa disakiti olehnya?
Lalu…
Kamu berharap kebaikannya,
Kamu berharap kehadirannya,
Kamu berharap perhatiannya,
Bahkan kamu berharap kasih sayangnya,
Tapi..
Seringkah engkau dikecewakannya?
Seringkah engkau menangis karenanya?
Seringkah engkau merasa disakiti olehnya?
Lalu…
Pantaskah
kamu masih berharap padanya?
Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu
Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan?
Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik?
Apakah dengan tangismu, dia akan hadir?
Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK
Jadi…
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi?
Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu
Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan?
Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik?
Apakah dengan tangismu, dia akan hadir?
Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK
Jadi…
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi?
Minggu, 17 Maret 2013
GALAU
Januari 2011….
Gue
dilahirkan bukan untuk mencintai, melainkan untuk dicintai. Sering kali
wanita-wanita cantik meneteskan ari mata jika berkenalan dengan Rancit.
Sapaan keren yang sudah lama melekat. Bukan karena kriminal, melainkan
gaya blagu yang sering gue perlihatkan. Ketampanan yang tak bersahat,
membuat anggapan jomblo itu sering terdengar di telinga. Mereka tidak
mengetahui, jika Rancit adalah sosok Play boy cap jengkol. Husttttttt!!!
Penyakit lama gue kambuh nih..!! Sebenarnya nggak masalah, emang gue
play boy. Entah kenapa, akhir-akhir ini gue jadi songong, terlalu
berlebihan menilai diri sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)